Info Jadwal Diklat Sertifikasi BNSP di LDP Sinda Harjaya Pusdiklat Sertifikasi Pengawas Operasional Pertambangan Skema POP Sertifikasi BNSP - POP BNSP - POM Sertifikasi BNSP - POM BNSP - POU Sertifikasi BNSP - POU BNSP
08
Mar

Cara Memperoleh Sertifikasi Pengawas Operasional Utama

Perusahaan yang bergerak pada bidang pertambangan harus mempunyai supervisor yang sudah mengantongi sertifikat Pengawas Operasional Utama (Sertifikat POU BNSP). Sektor pertambangan sekarang ini masih mempunyai peranan besar dalam pemenuhan kebutuhan manusia.

Baca Juga: Cara Memperoleh Sertifikat POU Dengan Sertifikasi BNSP

Eksplorasi serta eksploitasi mineral emas, nikel, sampai batubara masih sangat diperlukan oleh banyak industri tanah air ataupun internasional. Walau begitu, perusahaan wajib memperhatikan faktor kesehatan serta keselamatan kerja.

Ini mengingat kegiatan sektor pertambangan mempunyai risiko tinggi yang berasal dari berbagai faktor seperti alam, alat berat, sampai kemampuan manusia menjalankan operasinya. Pentingnya faktor K3 tergambarkan dari banyaknya regulasi buatan pemerintah. Regulasi tersebut termuat dalam Undang – Undang, Peraturan Menteri, sampai Keputusan Menteri. Regulasi tersebut tidak lain untuk melindungi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan usah dari risiko kecelakaan kerja.

Mengenal Sertifikat Pengawas Operasional Utama - Sertifikat POU BNSP - Diklat POU Sertifikasi BNSP

Mengenal Sertifikat Pengawas Operasional Utama (Sertifikat POU BNSP) untuk Supervisor Pertambangan

Mengingat pengelolaan Kesehatan serta Keselamatan Kerja sangat penting, maka sangat beralasan bila ada tim yang pekerjaannya fokus pada area tersebut. Ini akan menjadi tanggung jawab supervisor maupun pengawas. Supervisor sendiri dibagi menjadi beberapa tingkatan, antara lain tingkat pertama, madya, dan utama. Kali ini kami membahas tugas seorang Pengawas Operasional Utama (POU) dalam perusahaan sektor pertambangan.

Pengawas Operasional Utama berkedudukan sebagai top level management maupun manajemen tingkatan tertinggi dalam pekerjaan supervisi. POU bertugas untuk mengawasi kinerja Pengawas Operasional Madya (POM) yang kedudukannya berada satu tingkat lebih rendah.

POU bertanggung jawab atas kinerja supervisor level middle management (POM) pada pengelolaan kesehatan serta keselamatan kerja (K3). Supaya bisa menjalankan tugasnya dengan maksimal, maka seorang POU harus mempunyai berbagai kompetensi. Kompetensi tersebut pastinya tidak bisa ia miliki tanpa mengikuti sejumlah pelatihan maupun diklat. Pelatihan tersebut mencakup berbagai unit kompetensi yang mendukungnya dalam menjalankan fungsi sebagai supervisor top level management.

Jika perusahaan Anda bergerak pada sektor pertambangan, maka sudah sepatutnya memberikan pelatihan kepada para Pengawas Operasional Utama lewat Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). LSP akan menyelenggarakan training komprehensif untuk POU. Penentuan kompetensi peserta akan diuji lewat serangkaian pengujian. Sebagai bukti penguasaan kompetensi, peserta training akan memperoleh sertifikat POU resmi terbitan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Sertifikat ini berlaku selama 5 tahun.

Persyaratan Memperoleh Sertifikat Pengawas Operasional Utama

Peserta yang mengikuti training Pengawas Operasional Utama harus memenuhi sejumlah persyaratan. Sehingga akhirnya dapat mengantongi dokumen sertifikat penting tersebut.

Persyaratan Umum Peserta

Peserta dengan ketentuan berikut dapat mengikuti training calon Pengawas Operasional Utama:

– Lulusan SLTA sudah mempunyai pengalaman kerja pertambangan minimal 10 tahun
– Lulusan D3 sudah mempunyai pengalaman kerja pertambangan minimal 3 tahun
– Dan lulusan S1/S2/S3 sudah mempunyai pengalaman kerja pertambangan minimal 1 tahun
– Memiliki sertifikat Pengawas Operasional Madya (POM)
– Memiliki anak buah minimal 2 orang

Persyaratan Memperoleh Sertifikasi Pengawas Operasional Utama

Persyaratan Dokumen

Peserta training juga perlu melengkapi beberapa dokumen penting dibawah ini ini:

– Fotokopi Kartu Tanda Penduduk maupun Kartu Keluarga bagi Warga Negara Indonesia (WNI) sebanyak 2 lembar
– Fotokopi paspor untuk Warga Negara Asing (WNA) sebanyak 2 lembar
– Berikutnya fotokopi Surat Izin Tinggal Bekerja dari pejabat yang berwenang
– Fotokopi sertifikat Pengawas Operasional Madya (POM)
– Surat keterangan sebagai Pengawas Operasional Madya minimal selama 1 tahun
– Pas foto ukuran 3 x 4
– Curriculum vitae (daftar riwayat hidup) terbaru

Tiap Lembaga Sertifikasi Profesi biasanya menetapkan kebijakan dan persyaratan berbeda – beda pada program pelatihannya. Untuk itu, pastikan mencari informasi lengkap supaya dapat mengikuti training dan memperoleh sertifikat Pengawas Operasional Utama.

SINDA HARJAYA merupakan salah satu Konsultan Pendampingan Pendirian LSP Baru, Pendampingan Pengajuan Relisensi / Perpanjangan Lisensi LSP, Pendampingan Pengajuan Penambahan Ruang Lingkup Skema Sertifikasi Baru (PRL) dan Pendampingan Pengajuan Akreditasi LPK (Lembaga Pelatihan Kerja).